Posts

Showing posts from May, 2021

Kerajaan Kutai

Image
 A. Letak Kerajaan Kutai  Kerajaan Kutai mempunyai kehidupan politik secara turun temurun, dalam arti kepemimpinan akan selalu diteruskan oleh anak, cucu sampai cicit dan sistem pemerintahan tersebut sudah berjalan sejak Kerajaan Kutai dipimpin oleh Aswawarman. Akan tetapi, pemerintahan masih di kuasai oleh orang Hindu yang berasal dari India sehingga sistem berjalan dengan sistematis dan teratur. Sementara untuk wilayah kekuasan Kerajaan Kutai mempunyai wilayah yang sangat luas yang mencakup 3 Kabupaten yakni Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Kutai Timur yang semuanya masih masuk dalam Provinsi Kalimantan Timur. Peta Kerajaan Kutai Hindu (Martadipura) Sementara kehidupan budaya dari Kerajaan Kutai merupakan kebudayaan Hindu yang bisa dilihat dari penemuan Kalung Siwa di sekitar Danu Lipan kawasan Kaman. Selain itu, pada penelitian yang dilakukan tahun 2001 yang lalu ditemukan beberapa lukisan di dinding goa kawasan Gunung Marang yang ada di 400 km sebela

Penjajahan Perancis di Hindia Belanda (Indonesia)

Image
A. Latar Belakang Korupsi dan perang terus-menerus di berbagai daerah di Nusantara membuat VOC mengalami krisis keuangan. Di Eropa, pada Desember 1794 hingga Januari 1795, Perancis menyerbu Belanda. Napoleon Bonaparte, merupakan Kaisar terbesar dalam sejarah Perancis, dan termasuk kedalam 7 panglima perang terhebat di dunia. Di bawah pimpinan Napoleon Bonaparte, Perancis berhasil menguasai Belanda. Ia kemudian membentuk pemerintahan boneka. Pada tahun 1796, De Heeren XVII yang mengatur operasi VOC di Indonesia dibubarkan. De Heeren XVII digantikan dengan komite baru. Tak lama, pada 1 Januari 1800, VOC dibubarkan. Operasional VOC di Nusantara diambil alih oleh pemerintah Hindia Belanda. Napoleon Bonaparte mengangkat adiknya, Louis Napoleon sebagai penguasa di Belanda pada tahun 1806. Kemudian pada 1808, Louis mengirim Marsekal Herman Willem Daendels ke Batavia. Selama tiga tahun yakni dari 1808-1811, Daendels menjadi Gubernur Jenderal Hindia Belanda. B. Marsekal Herman Willem Daende