Lembaga Keluarga
A. Pengertian Lembaga Keluarga
Keluarga adalah salah satu bentuk masyarakat dalam kesatuan sosial yang terkecil yang berfungsi untuk melangsungkan eksistensi kemasyarakatan melalui fungsi reproduksi dan sosial lembaga.Lembaga keluarga adalah lembaga yang bersifat universal artinya seluruh masyarakat didunia mengenal akan lembaga tersebut.
Lembaga tidak terlepas dari masa lasing yang diatur melalui perkawinan pemeliharaan anak, kekerabatan pemenuhan kebutuhan pokok pencapaian tujuan dan pembinaan masalah kewargaan. Kelangsungan hidup dalam keluarga akan tergantung dari partisipasi seluruh anggota keluarga untuk membinanya.
![]() |
Di dalam lembaga keluarga terdapat peran kepala keluarga dan anggota keluarga |
Ayah berfungsi sebagai kepala keluarga yang berperan sebagai
pemimpin dalam kegiatan keluarga. Ibu berperan sebagai pengayong membina
anak-anak dan sebagai tempat untuk bertukar pikiran diantara keluarga-keluarga.
Begitu pula dengan anggota yang lain anak dan kerabat menjadi satu unit
keluarga, mempunyai kewajiban untuk ikut menjaga keluarga dan juga kelansungan
keluarga.
B. Ciri-Ciri Lembaga Keluarga
Dibawah ini terdapat beberapa ciri-ciri lembaga keluarga, antara lain:
- Terdapat hubungan darah atau ikatan perkawinan atau adopsi.
- Anggota keluarga hidup dalam satu atap.
- Anggota keluarga yang mempunyai peranan tersendiri.
- Terdapat fungsi reproduksi.
- Terdapat keahlian untuk memperoleh ketenteraman.
C. Fungsi Lembaga Keluarga
Dibawah ini terdapat beberapa fungsi lembaga keluarga, antara lain:
- Fungsi Religius. Keluarga berkewajiban mendidik dan mengajak anak untuk diperkenalkan kehidupan beragama dengan melaksanakan ibadah sesuai aturan agama masing masing.
- Fungsi Sosialisasi. keluarga melatih dan medidik anak di lingkungan keluarga agar kelak dapat diterima menjadi anggota masyarakat , yaitu anak diperkenalkan tentang nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Keluarga sebagai media sosialisasi dan kelompok primer yang pertama bagi seorang anak dan dari sanalah perkembangan kepribadian dimulai. Pada saat anak sudah cukup umur untuk memasuki kelompok atau media sosialisasi selain keluarga, pondasi dasar kepribadiannya sudah tertanam secara kuat dan terarah dengan baik.
- Fungsi Edukatif. Keluarga merupakan tempat berlangsungnya sosialisasi primer
bagi anak agar tidak terjadi penyimpangan social. Dalam hal ini, orang tua
bertugas mendidik anak yang berkaitan dengan norma-norma sosial.
Sosialisasi primer tentang norma-norma sosial di ajarkan pertama kali di dalam lembaga keluarga
- Fungsi Ekonomi. Keluarga sering disebut sebagai satuan unit ekonomi,karena di era modernisasi setiap anggota berperan mencari nafkah, tidak hanya ayah saja. Keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan ekonomi anggota keluarganaya. Untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga, semua anggota keluarga melakukan kerja sama.
- Fungsi Emosional atau Perasaan. Fungsi emosional adalah fungsi keluarga yang berhubungan dengan perasaan atau kasih sayang. Kebutuhan akan perasaan kasih saying ini juga harus tetap terjalin antara anggota masyarakat supaya terbentuk keluarga yang harmonis di tengah masyarkat yang aman dan tentram.
- Fungsi Pengaturan Kebutuhan Biologis. Pranata keluarga mengatur hubungan biologis dengan lawan jenisnya sesuai norma-norma yang telah ditentukan.
- Fungsi Reproduksi. Fungsi reproduksi artinya fungsi untuk menghasilkan keturunan atau generasi penerus. Dalam pranata keluarga terdapat norma keluarga kecil atau program KB yang diikuti oleh masyarakat kita.
- Fungsi Kontrol Sosial. Lembaga keluarga harus mampu menjalankan fungsi pengawasan terhadap perilaku seluruh anggota keluarga. Pengawasan ini sangat penting mengingat dalam lembaga keluarga selalu tumbuh permasalahan permasalahan atau dinamika keluarga yang apabila tidak ada kontrol sosial maka dampaknya akan fatal. Orang tua harus mengawasi perilaku dan perkembangan anaknya. Suami dengan istri atau sebaliknya juga harus saling mengontrol, bahkan anak terhadap orang tua juga harus saling mengontrol agar tidak terjadi penyimpangan keluarga dalam kehidupan sehari-hari.
- Fungsi Peran Keluarga. Di dalam keluarga, seseorang akan mendapat pendidikan awal untuk mengenal lingkungan sosialnya, kemudian berpartisipasi di dalamnya. Kondisi itu dianggap sosialisasi primer untuk mempersiapkan anggota keluarga menjadi anggota masyarakat. Sosialisasi sekunder adalah suatu proses bagi individu untuk mengenal dan memahami lingkungan sosialnya secara lebih luas. Hal ini merupakan awal menjadi anggota masyarakat yang disebut juga sebagai proses internalisasi. Internalisasi adalah dasar untuk memahami sesam anggota masyarakat dan untuk memahami dunia kehidupan sosial sebagai kenyataan sosial yang penuh makna bagi seorang individu.
D. Tujuan Lembaga Keluarga
Dibawah ini terdapat beberapa tujuan lembaga keluarga, antara lain:
- Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan rumah tangga.
- Mewujudkan ketentraman dan ketenangan psikologis.
- Mewujudkan Sunnah Rasulullah saw. dengan melahirkan anak-anak shaleh sehingga umat manusia merasa bangga dengan kehadiran kita.
- Memenuhi kebutuhan cinta kasih anaka-anak.
- Menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-penyimpangan.
- Tahapan Lembaga Keluarga
E. Tahapan Pembentukan Lembaga Keluarga
Dibawah ini terdapat beberapa tahapan-tahapan lembaga keluarga, antara lain:
- Persiapan. Pada tahap persiapan ditandai dengan proses pengenalan secara tersusun dan intensif antara seorang laki-laki dengan seorang perempuan, yang lalu disusul dengan kemufakatan antara kedua belah pihak laki-laki maupun perempun untuk membangun sebuah keluarga dalam jalinan pernikahan.
- Pernikahan. Tahap pernikahan adalah awal perjalanan dari sebuah keluarga
yang diisyaratkan dengan hal akad nikah yang dijalanan menurut atas hukum agama
dan hukum negara yang diteruskan dengan pesta pernikahan yang umumnya
diselenggarakan menurut adat istiadat tertentu.
Pembentukan lembaga keluarga di awali dengan dengan tahap pernikahan - Pemeliharaan Anak. Pada tahap ini, terjadi sesudah beberapa tahun dari usia perniakahan dan keluarga tersebut dikaruniai anak. Anak adalah hasil cinta kasih yang ditumbuhkan ke dalam kehidupan keluarga. Seterusnya sebuah keluarga berkewajiban untuk menjaga dan memelihara, membesarkan dan mendidik anak-anak yang dilahirkan sampai mencapai jenjang kedewasaan.
- Keluarga Dewasa. Pada tahap terakhir ini diisyaratkan dengan perolehan kedewasaan oleh anak-anak yang dilahirkan dalam sebuah keluarga, dalam arti anak-anak yang sudah mampu berdiri sendiri, terlepas dari ketergantungan dari orang tua mereka.
F. Jenis atau Tipe Keluarga
Pada dasarnya keluarga dibedakan menjadi beberapa jenis atau tipe. Berikut adalah penjelasannya;
- Keluarga inti (nuclear famili). Keluaraga yang terdiri atas suami dan istri yang terikat dalam ikatan pernikahan, serta anak-anak yang belum menikah, baik anak kandung maupun anak tiri/anak angkat dengan hak serta kewajiban sama.
- Keluarga kerabat (extended family). Hubungan dalam kerabat-kekerabatan tidak didasari hubungan suami istri saja, tetapi pada pertalian darah atau ikatan keturunan dan sejumlah kerabat. Ikatan kekerabatan dapat diklasifikasikan dalam beberapa bentuk berikut:
- Ikatan Kekerabatan Berdasarkan tempat tinggal
- Patrilokal, yaitu setelah terjadi pernikahan pihak istri pindah ke sekitar kediaman kerabat suami.
- Matrilokal, yaitu setelah terjadi pernikahan pihak suami pindah ke sekitar tempat tinggal kerabat istri.
- Neolokal, yaltu setelah menikah suami dan istri memilih tempat tinggal baru yang bukan di sekitar tempat tinggal kerabat dan pihak istri atau suami.
- Avunkulokal, yaitu pasangan yang telah menikah menetap di desa paman dan pihak ibu.
- Natalokal, yaitu pasangan yang telah menikah tetap tinggal bersama dengan keluarga masing-masing, mereka hanya sesekali bertemu.
- Ikatan Kekerabatan Berdasarkan ganis keturunannya
- Patrilineal, yaitu menganut garis keturunan dan pihak laki-laki.
- Matrilineal, yaitu menganut garis keturunan dan pihak perempuan; dan
- Bilateral, yaitu menganut garis keturunan dan pihak laki-laki dan perempuan.
- Ikatan Kekerabatan Berdasarkan pengaruh yang paling besar (dominan):
- Patriakat, yaitu pemegang kekuasaan dominan adalah pihak laki-laki.
- Matriakat, yaitu pemegang kekuasaan dominan dan penting adalah pihak perempuan.
Setelah membaca materi di atas harap untuk mengisi/menjawab pertanyaan di bawah ini dengan benar, untuk dapat mengisi lembar absen. Petunjuk: Jumlah poin untuk dapat mengisi absen adalah 5 poin
1. Dibawah ini terdapat beberapa ciri-ciri lembaga keluarga, Kecuali ...?
Anggota keluarga yang mempunyai peranan tersendiri
Terdapat hubungan darah atau ikatan perkawinan atau adopsi
Anggota keluarga hidup dalam satu atap.
Masing-masing anggota keluarga memenuhi kebutuhan sendiri
2. Keluarga merupakan tempat berlangsungnya sosialisasi primer bagi anak agar tidak terjadi penyimpangan social. Dalam hal ini, orang tua bertugas mendidik anak yang berkaitan dengan norma-norma sosial. pernyataan tersebut merupakan bagian dari fungsi keluarga , yaitu ...?
Fungsi Religius
Fungsi Sosialisasi
Fungsi Edukatif
Fungsi Emosional
3. Dibawah ini terdapat beberapa tujuan lembaga keluarga, Kecuali ...?
Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan rumah tanggai
Mewujudkan ketentraman dan ketenangan psikologis
Memenuhi kebutuhan cinta kasih anaka-anak
Mewujudkan kesenangan dunia tanpa memperhatikan anak
4. Keluaraga yang terdiri atas suami dan istri yang terikat dalam ikatan pernikahan, serta anak-anak yang belum menikah, baik anak kandung maupun anak tiri/anak angkat dengan hak serta kewajiban sama. Merupakan pengertian dari. ...?
Keluarga kerabat
Keluarga inti
Keluarga besar
Keluarga tetangga
5. Setelah menikah suami dan istri memilih tempat tinggal baru yang bukan di sekitar tempat tinggal kerabat dan pihak istri atau suami, merupakan bentuk kekerabatan...?
Matrilokal
Patrilokal
Neolokal
Avunkulokal