Masuk Dan Berkembangnya Kebudayaan Hindu di Indonesia
A. Awal Mula Perkembangan Agama Hindu
peta sebaran bangsa Dravida |
peta sebaran bangsa Arya |
Percampuran bangsa Arya dan Dravida di masa lalu menjadi nenek moyang bangsa India sekarang. |
B. Kepercayaan Dalam Agama Hindu
- Widhi Tattwa – percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa dan segala aspeknya
- Atma Tattwa – percaya dengan adanya jiwa dalam setiap makhluk
- Karmaphala – percaya dengan adanya hukum sebab-akibat dalam setiap perbuatan
- Punarbhawa – percaya dengan adanya proses kelahiran kembali (reinkarnasi)
- Moksha – percaya bahwa kebahagiaan tertinggi merupakan tujuan akhir manusia
- Rsi Grtsamada
- Rsi Wasistha
- Rsi Atri
- Rsi Wiswamitra
- Rsi Wamadewa
- Rsi Bharadwaja
- Rsi Kanwa
Vishnu Madhu Kaitabh |
- Rigveda Samhita
- Ayurveda Samhita
- Samaveda Samhita
- Atharvaveda Samhita
C. Pelapisan Sosial Dalam Agama Hindu
- Brāhmana – golongan para pendeta, orang suci, pemuka agama dan rohaniawan
- Kshatriya – golongan para raja, adipati, patih, menteri, dan pejabat negara
- Waisya – golongan para pekerja material (petani, pedagang, nelayan, dsb.)
- Sudra – golongan para pembantu keempat golongan di atas
ilustrasi sistem kasta pada agama Hindu |
Patung lembu Nandi di Kebun Raya Bogor, ( Sapi di anggap sebagai hewan suci dalam agama Hindu) |
Trimurti dalam agama Hindu. |
D. Teori-teori Masuk dan Berkembangnya Kebudayaan Hindu ke Indonesia
Setidaknya, terdapat beberapa teori masuknya pengaruh Hindu
Budha di Indonesia antara lain Teori Brahmana, Teori Waisya, Teori Ksatria, dan
Teori Arus Balik.
- Teori Brahmana
Teori masuknya pengaruh Hindu Budha di Indonesia yang
pertama adalah Teori Brahmana yang diajukan oleh Jacob Cornelis Van Liur. Teori
ini mengemukakan bahwa pengaruh Hindu-Budha di Indonesia dibawa oleh para
brahmana atau kalangan pemuka agama dari India. Teori ini dilandaskan pada
prasasti-prasasti peninggalan kerajaan Hindu-Budha di Indonesia pada masa
lampau.
Mayoritas prasasti yang ada di Indonesia ini menggunakan
huruf pallawa dan bahasa sanskerta. Di India sendiri, aksara dan bahasa
tersebut tidak sembarang orang yang bisa menguasainya dan hanya para golongan
brahmana yang menguasainya.
Teori ini juga dikuatkan oleh kebiasaan agama Hindu yang menempatkan brahmana sebagai satu-satunya otoritas dalam ajaran agama Hindu. Maka hanya kalangan brahmana yang memahami ajaran Hindu yang benar dan utuh, konsekuensinya hanya merekalah yang berhak menyebarkan ajaran Hindu.
Brahmana atau pemuka agama dalam agama Hindu |
Menurut kerangka teori ini, para brahmana ini diundang ke Nusantara oleh para kepala suku untuk menyebarkan ajarannya beserta keluhuran nilainya pada masyarakat di Indonesia yang masih memiliki kepercayaan asli yaitu animisme dan dinamisme.
2. Teori Ksatria
Teori masuknya pengaruh Hindu Budha di Indonesia yang kedua
adalah Teori Ksatria yang dikemukakan oleh C.C. berg Mookerji dan J.L Moens.
Dalam teori ini disebutkan bahwa golongan bangsawan atau ksatria dari India
yang membawa masuk dan menyebarkan pengaruh agama Hindu-Budha di Indonesia.
Sejarah penyebaran agama Hindu-Budha di kepulauan Nusantara
tidak bisa dilepaskan dari sejarah kebudayaan India pada periode yang sama.
Seperti diketahui, bahwa di awal abad ke 2 Masehi kerajaan-kerjaan di India
mengalami keruntuhan karena adanya perebutan kekuasaan.
Penguasa-penguasa dari golongan ksatria di kerajaan-kerajaan yang kalah perang pada masa itu dianggap melarikan diri ke Indonesia, kemudian mendirikan koloni maupun kerajaan baru yang bercorak agama Hindu-Budha.
Kisah-kisah tentang ksatria dari India ikut mempengaruhi perkembangan sastra dan budaya di Indonesia |
Wilayah Indonesia menjadi pilihan karena mengikuti jalur
perdagangan antara India dan Indonesia pada masa itu. Dalam perkembangannya,
mereka pun kemudian menyebarkan ajaran dan kebudayaan kedua agama tersebut pada
masyarakat local yang ada di Indonesia.
3. Teori Waisya
Teori Waisya ini dikemukan oleh NJ Krom, dimana teori ini menjelaskan bahwa masuk dan berkembangnya pengaruh Hindu-Budha di Indonesia dibawa oleh orang India berkasta Waisya atau golongan pedagang. Para pedagang merupakan kelompok masyarakat asal India yang paling banyak berintekasi dengan masyarakat pribumi.
Ilustrasi pedagang India di masa lalu |
Menurut kerangka teori ini, para pedagang India mengenalkan
ajaran Hindu dan Budha beserta nilai-nilai budanya kepada masyarakat local.
Kegiatan itu dilakukan saat berlabuh ke Nusantara untuk berdagang, lantaran
saat itu pelayaran sangat bergantung pada musim angin sehingga dalam beberapa
waktu mereka akan menetap di kepulauan di Indonesia sampai angin laut yang akan
membawa mereka kembali ke India berhembus.
4. Teori Arus Balik
Teori arus balik ini dikemukan oleh F.D.K Bosch yang
mengatakan penyebaran pengaruh Hindu-Budha di Indonesia terjadi karena peran
aktif masyarakat Indonesia sendiri. Pengenalan pengaruh Hindu-Budha ini
merupakan inisiatif oleh orang-orang India atau para pendeta tetapi yang
menyebarkan adalah orang Indonesia yang diutus oleh raja di Nusantara untuk
mempelajari agama dan budaya para pendeta India di Negara asalnya.
Setelah utusan tersebut menguasai ajaran agama maka mereka
akan kembali ke Indonesia dan menyampaikan pada Raja. Selanjutnya, raja akan
meminta para utusan tersebut untuk menyebarkan dan mengajarkan pengetahuan yang
diperoleh pada penduduk atau rakyat kerajaan.
Hal tersebut tentu saja berpengaruh terhadap semakin
berkembangnya ajaran agama baik Hindu maupun Budha dan terbentuklah
kerajaan-kerajaan yang bercorak baik itu agama Hindu maupun Budha di Nusantara.