TEORI LEMPENG TEKTONIK



Teori Tektonik Lempeng berasal dari Hipotesis Pergeseran Benua (continental drift) yang dikemukakan Alfred Wegener tahun 1912 dan dikembangkan lagi dalam bukunya The Origin of Continents and Oceans terbitan tahun 1915. Ia mengemukakan bahwa benua-benua yang sekarang ada dulu adalah satu bentang muka yang bergerak menjauh sehingga melepaskan benua-benua tersebut dari inti bumi seperti ‘bongkahan es’ dari granit yang bermassa jenis rendah yang mengambang di atas lautan basal yanglebih padat.

Namun, tanpa adanya bukti terperinci dan perhitungan gaya-gaya yang dilibatkan, teori ini dipinggirkan. Mungkin saja bumi memiliki kerak yang padat dan inti yang cair, tetapi tampaknya tetap saja tidak mungkin bahwa bagian-bagian kerak tersebut dapat bergerak gerak. Di kemudian hari, dibuktikanlah teori yang dikemukakan geolog Inggris Arthur Holmes tahun 1920 bahwa tautan bagian-bagian kerak ini kemungkinan ada di bawah laut. Terbukti juga teorinya bahwa arus konveksi di dalam mantel bumi adalah kekuatan penggeraknya.

Teori tektonika Lempeng adalah teori dalam bidang geologi yang dikembangkan untuk memberi penjelasan terhadap adanya bukti-bukti pergerakan skala besar yang dilakukan oleh litosfer Bumi. Teori ini telah mencakup dan juga menggantikan teori pergeseran benua yang lebih dahulu dikemukakan pada awal abad ke-20 dan konsep seafloor spreading yang dikembangkan pada tahun 1960-an.

Bagian terluar dari interior bumi terbentuk dari dua lapisan. Di bagian atas terdapat litosfer yang terdiri atas kerak dan bagian teratas mantel bumi yang kaku dan padat. Di bawah lapisan litosfer terdapat astenosfer yang berbentuk padat tetapi bisa mengalir seperti cairan dengan sangat lambat dan dalam skala waktu geologis yang sangat lama karena viskositas dan kekuatan geser (shear strength) yang rendah. Lebih dalam lagi, bagian mantel di bawah astenosfer sifatnya menjadi lebih kaku lagi. Penyebabnya bukanlah suhu yang lebih dingin, melainkan tekanan yang tinggi.


Lapisan litosfer dibagi menjadi lempeng-lempeng tektonik (tectonic plates). Di bumi, terdapat tujuh lempeng utama dan banyak lempeng-lempeng yang lebih kecil. Lempeng-lempeng litosfer ini menumpang di atas astenosfer. Mereka bergerak relatif satu dengan yang lainnya di batas-batas lempeng, baik divergen (menjauh), konvergen (bertumbukan), ataupun transform (menyamping). Gempa bumi, aktivitas vulkanik, pembentukan gunung, dan pembentukan palung samudera semuanya umumnya terjadi di daerah sepanjang batas lempeng. Pergerakan lateral lempeng lazimnya berkecepatan 50-100 mm/a.[

Berbagai mekanisme yang ada dapat menyebabkan lempeng-lempeng yang ada saling berpisah, bergabung, dan bergeser. Ada tiga penggolongan utama batas lempeng dari cara interaksi lempeng-lempeng tersebut bergerak relatif satu sama lain.


Batas Transform
Batas ini terjadi jika lempeng bergerak dan mengalami gesekan satu sama lain secara menyamping di sepanjang sesar transform ( transform fault ). Gerakan relatif kedua lempeng bisa sinistral atau dekstral. contoh dari batas lempeng ini adalah Sesar San Andreas di California.
 Batas Divergen
Batas ini terjadi ketika dua lempeng bergerak saling menjauh satu sama lain. Mid Ocean Ridge dan Zona Rifting yang Aktif adalah contoh batas Divergen. contoh dari batas lempeng ini adalah Pematang Samudra Atlantik.















Batas Konvergen
Batas konvergen terjadi ketika dua lempeng saling bergerak mendekati satu sama lain sehingga membentuk zona subduksi, jika salah satu lempeng bergerak di bawah yang lain atau koalisi jika kedua lempeng mengandung kerak benua. aktivitas vulkanik dan palung laut dapat muncul pada zona subduksi sebagai hasil interaksi konvergensi dari kedua lempeng. contoh batas konvergen dapat dilihat pada pembentukan palung Jawa dan gunung api di sekitarnya.
Berikut ini merupakan lempeng-lempeng tektonik utama di dunia :
  1. Lempeng Afrika, meliputi Benua Afrika
  2. Lempeng Antartika, meliputi Benua Antartika
  3. Lempeng Indo-Australia, meliputi Benua Australia dan India
  4. Lempeng Eurasia, meliputi Benua Asia (kecuali India) dan Eropa
  5. Lempeng Amerika Selatan, meliputi Regional Amerika Selatan
  6. Lempenng Pasifik, meliputi Samudra Pasifik
  7. Lempeng Amerika Utara, meliputi Regional Amerika Utara dan Siberia Timur Laut
 Lempeng tektonik yang lain yang lebih kecil meliputi , Lempeng India, Lempeng Arabia, Lempeng Karibia, Lempeng Juan de Fuca, Lempeng Cocos, Lempeng Nazca, Lempeng Filipina, dan Lempeng Scotia.